Explore all possibilities. Short stories from all walks of life told in their own special way, be it narrative, experimental, documentary or animation. Short film form is a way to be more expressive and experimental compared to feature length narrative films. Because of its semiotic way of storytelling, it has a deeper impact on the viewer who are trying to grasp the meaning of the symbolisms used in the fillm.
15.000,00
Sypnopsis
An engaged couple is lunching in a cafeteria, and we follow their conversation as they go into minute detail about what needs to be organized for the upcoming wedding. She stabs compulsively at the food on her plate as they discuss the dowry, and he waves around his hands. We learn that in Indonesia's culturally divided society, neither the preparations nor the wedding itself are simple. This is a glimpse into the life of a modern young people struggling with their parents' cultural legacy.
Director
Ismail Basbeth
10.000,00
directed by Myrna Paramitha Pohan, 16 minutes
SYNOPSIS
This film is about the daily routines of a Javanese married woman. In Java, young women are being prepped before marriage to be good and devoted wife. They are being sent to higher education by their parent not to make a career for them selves, but to eventually find a partner with a higher status and education who can provide for them in every way. The wife is expected to be devoted and serve her husband
FESTIVAL
CAST-CREW
DIRECTOR Myrna Paramita Pohan | FIRST ASSISTANT DIRECTOR Ismail Basbeth | FIRST ASSISTANCE CAMERA Antomac |
PRODUCER Myrna Paramita Pohan |
SECOND ASSISTANT DIRECTOR Ladya Cheryl |
SECOND ASSISTANT CAMERA Sunavlis |
EXECUTIVE PRODUCER Amir Pohan | ART DIRECTOR Rita Yossy | SCRIPT CONTINUITY Azizzah Imam |
WRITERS Myrna Paramita Pohan, Ladya Cheryl | LINE PRODUCER Lyza Basbeth | CAST |
DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY Amir Pohan | SOUND RECORDING Tommy Fahrizal | Putri Ayudya |
EDITOR Amir Pohan |
COLOURIST Amir Pohan, Rivai Chen |
Aryadilla Yarosairy |
10.000,00
Directed by Amir Pohan, 14 min
A story about a man who is assigned the task of logging countless VHS videotapes by a mysterious stranger. during the duration of his work he meets all sorts of characters, a panda, lost robots and a beautiful girl.
View full product details10.000,00
directed by Ucup, 5 minutes
SYNOPSIS
This film evokes a feeling of the incredible energy that is released when young supporters of the soccer club Persija Jakarta meet each other. Within those five minutes, he also provides a conclusive explanation for their behavior (making it a political film, too) and the most beautiful supporters' yell ever recorded on film.
FESTIVAL
CAST-CREW
DIRECTOR Andibachtiar Yusuf |
PRODUCER Lulu Ratna |
STORY Amir Pohan |
PRODUCER Andibachtiar Yusuf, |
Amir Pohan |
PHOTOGRAPHY Andibachtiar Yusuf, Oncel J Karmandito |
EDITOR Amir Pohan |
15.000,00
Sebuah perselingkuhan yang diawali dengan ribetnya mencari alasan. Lagu-lagu Jawa bernuansa sensual membuat pasangan Ning dan Mur makin ragu-ragu menyatakan hasrat. Lalu hujan.
15.000,00
Tentang hubungan antara seorang wanita dan seorang pria. Seberapa lama hubungan itu, tidak ada satupun yang bisa memprediksi. Dalam sebuah hubungan pasti ada rintangan yang tak terduga dan bisa merusak hubungan dalam sekejap ,seperti kebiasaan buruk! Ini cerita sederhana yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
DIRECTOR | Bambang 'Ipoenk' K.M |
D.O.P | Yopi Kurniawan |
EDITOR | Fajar K. Effendi |
ART DIRECTOR | Deki Yudhanto |
SOUND DIRECTOR | Endro Gusmoro |
PRODUCER | Elida Tamalagi, Bambang Kuntara Murti |
CAST | Riva Aulia Rais |
Nindya Paramitha |
15.000,00
Asa mengunjungi makam Fachri yang meninggal 2 tahun yang lalu. Asa terus berjuang dengan pilihan untuk meninggalkannya atau hidup dengan masa lalunya dengan Fachri. Dengan dukungan dari teman-temannya , Asa mendorong dirinya untuk mencoba sesuatu yang lain.
DIRECTOR | Bambang 'Ipoenk' K.M |
SCREENPLAY | Paul Agusta |
D.O.P | Yopi Kurniawan |
EDITOR | Fajar K. Effendi |
ART DIRECTOR | Deki Yudhanto, Vincensia Vicky |
SOUND DIRECTOR | Endro Gusmoro |
PRODUCER | Lajar Tantjap Film |
CAST | Hermawan Mahessa |
15.000,00
Adalah Tatsuya Yoshida, salah satu seniman besar asal Jepang yang dihormati reputasinya di dunia musik garda depan sejak lama. Kunjungannya ke Jogjakarta tahun lalu adalah kesempatan untuk menyimaknya dari dekat, secara harfiah, baik dalam penampilannya di Yes No Klub, ketertarikannya yang unik terhadap candi dan reruntuhan kuno, atau pribadinya yang matang dan bersahaja. Film berdurasi hampir 25 menit ini merangkum itu semua, serta turut memberikan kesempatan bagi yang ingin menyimak sosok Tatsuya Yoshida dari dekat, secara harfiah.
15.000,00
Synopsis
Love the one you're with...while you can.
Loneliness, a condition that is difficult to tell. In Shelter, loneliness is shown through the three main causes: an encore of a relationship, an endless boredom of monotonous life and the shadow of death.
Cast HANANDA HUTAMI PUTRI, KRISNA E. PUTRANTO
Bystanders ANDREAS PRADITYA, DANI YUNAR, DIDA ABI PRANAMA, FRANCISCUS APRIWAN, FARIS RAHMAN, LASEPTA WINDYA UTAMA, NINDITA AGUNG W, ROZA ARDIANSYAH, TIMOTEUS A. KUSNO
Executive Producer ABRAHAM MUDITO, ELIDA TAMALAGI
Producer SURYO ADHI WIYOGO
Writer and Director ISMAIL BASBETH
Director of Photography BUDI „TOBON‟ ARIFIANTO
Art Director BENI ARJUNA
Music Director TEGUH HARI
Sound Designer LINTANG ENRICO, RANGGA SANG ESHAYOGA
Unit Production Manager DEKA PRAMANA
Production Unit LYZA ANGGRAHENI
Storyboard Artist DENI YUDISTIRA
Cameraman BUDI „TOBON‟ ARIFIANTO
Assistant Cameraman SATRIA KURNIANTO
Chief Lighting FAJAR MARTHA SANTOSA
Still Photo MARIA ENDANG SUMANTI
Wardrobe KEN NANEMIKAYON, YEWINA „TITA‟ FITRA
Make Up and Hair Do RATIH SANGGARWATI
Drivers GATOT CAHYONO, JUMIRIN, SUTOTO, NUR KOLIS
Editor ISMAIL BASBETH
Behind The Scene JACQUES SIMON
Music SLIPPING PILLS “Song Title: Mimpi Semalam”
Post Production Studio KOMUNITAS DOKUMENTER
Audio Post Production WAIWAI STUDIO
View full product details15.000,00
Directed by Ismail Basbeth
Two thieves are captured by angry neighbours. Although the theft is insignificant (an old TV) people are no less angry, and the punishment is extreme.
View full product details15.000,00
Kisah keluarga yang terancam eksistensinya hanya karena binatang kecil bernama TIKUS. Tikus menjadi hama bagi padi tapi ternyata Tikus juga menjaga hama bagi keharmonisan rumah tangga, bahkan Tikus bisa mengancam eksistensi sebuah keluarga.
Keluarga sederhana yang tinggal di sebuah rumah kontrakan baru, harus bergerilya setiap haru bertempur dengan Tikus. Bumbu-bumbu kecemburuan dalam rumah tangga inipun dipicu dari Tikus. Tikus binatang ini memang tidak tahu diri, berani, nekat, namun susah ditangkap. Semua orang membenci Tikus tapi tikus tetap saja masuk menyelinap di meja makan kita, bahkan di ranjang tidur kita. Memang Tikus !!!
Achievement:
Official Selection (Jogja Asian Film Festival - NETPAC, 2013)
Nomination 5th Best Short Movie (Indonesian Film Festival, 2013)
Official Selection (Solo Film Festival, 2014)
SCREEN PLAY | Khusnul Khitam |
DIRECTOR | Khusnul Khitam |
CINEMATOGRAPHER/DP | Mandella Majid |
SOUND DESIGNER | Oggi Satrio |
FILM EDITOR | Donna Roy |
COLOUR GRAD | Ulul Albab / Ivan R |
15.000,00
Directed by Tunggul Banjaransari
Silent incedents that appear after arrival
View full product details10.000,00
Directed by Amir Pohan
Shot on high contrast 16mm black and white film, this short films documents the citizens of the always busy New York City overlayed with field recording of sounds of nature.
View full product details15.000,00
a video by KAMERAD EDMONO
Pamurba Yatmaka Cakra Bhirawa
adalah sebuah video pandungan untuk mendengarkan album Cakra Bhirawa dari band Javanese Black Metal Djiwo yang meramu musik hitam dari barat dengan sejarah-spiritual-sastra-jawa.
Album pertama mereka, Cakra Bhirawa adalah sebuah project yang didalam liriknya sarat dengan kisah dan spiritual Jawa-Hindu-Budha-Tantra dari masa lalu Nusantara yang secara implisit mempunyai korelasi dengan keadaan sosial Indonesia.
Video ini dibuat berdasarkan narasi dari Shiva Ratriarkha yang menjelaskan maksud dari setiap lagu dalam album tersebut.
View full product details15.000,00
"Mereka" bernostalgia akan kisah-kisahnya saat hidup di Pulau "Pengharapan", pengharapan untuk umur yang sepanjang-panjangnya, supaya dapat merasakan rasanya pulang suatu saat, diantara pilihan bebas, atau...
15.000,00
A documentary about two Moslem students who study in Catholic school. They offer their views on their country, Indonesia, and its majority religion: Islam.
*(Indonesia is the most populous Muslim country, home to 207 million Muslims - 36 million more than Pakistan)
View full product details
15.000,00
Directed by Jason Iskandar
Jakarta, Mei 1998 - kerusuhan merebak dan ribuan korban jiwa berjatuhan, kebanyakan penduduk keturunan Tionghoa. Seorang ibu keturunan Tionghoa berjuang untuk menyelamatkan keluarganya. Tetapi bagi anaknya yang masih berusia 8 tahun, hari itu adalah hari dimana langit bergemuruh.
View full product details15.000,00
Directed by Khusnul Khitam
Berkisah tentang penagih hutang yang juga memiliki hutang. Kondisi yang dilematis terjadi pada diri Sugeng seorang Debt Collector dimana batinnya sangat bisa merasakan sulitnya mendapatkan uang untuk membayar hutangnya, sementara setiap hari ia harus menagih hutang kepada orang-orang yang ia tahu kehidupannya lebih sulit darinya. Jiwa manusianya berontak. Namun apa yang bisa dilakukan?
Kebanyakan kita saat ini berpikir hal yang sama tidak ada yang bisa dilakukan sebab kehidupan memang seperti ini. Banyak dari kita menyerah oleh realitas keseharian dan mengorbankan perasaan batin kita sebagai manusia untuk peduli kepada orang lain. Sugengpun mengalami kondisi yang sama, namun aktifitas kesehariannya sebagai Debt Collector bukan membuat hatinya kian mengeras justru sebaliknya setiap malam ia gelisah.
Jiwa kemanusiaan sugeng berontak sampai dititik tertentu, ia memutuskan untuk melakukan sesuatu meskipun itu merugikan dirinya sendiri, ia tak lagi berpikir untung rugi sebab hidup adalah anugerah Tuhan bukan pasar bukan juga belantara yang penuh kekerasan. Sugeng memandang hidup sebagai berkah maka dirinya pun harus mampu menjadi bagian dari keberkahan itu. Hal yang tidak masuk akal dilakukannya, memberi tanpa mengharapkan keuntungan hanya demi menuntaskan kegelisahan batinnya.
Kisah unik ini diramu dengan apik sehingga penonton akan merinding saat moment-moment penting. Sugeng tokoh yang dihadirkan penuh kesadaran namun mampu hadir sebagai figure manusia yang penuh dengan keikhlasan.
FIlm produksi Lookout Pictures Indonesia, 2010.
FIlm Terbaik Festival FIlm Independent TVRI 2010
Best Screenplay Balinale International Film FEstival 2010
Official Selection Balinale International Film Festival 2010
Ide Cerita Terbaik Malang Film Festival 2010
Official Selection Australia Film FEstival 2010
Nominasi FIlm Pendek Terbaik FFI 2012
View full product details15.000,00
Directed by Jeihan Angga
Seorang remaja laki-laki yang sering berbuat nakal di sekolah, tidak disiplin dan tidak merasa punya tanggung jawab sebagai siswa dan anak. Suatu hari dia bertemu siswi pengibar bendera. Dia kagum pada siswi tersebut. Namun karena kecerobohannya, dia mengotori bendera yang hendak digunakan untuk upacara.
View full product details15.000,00
Directed by Jeihan Angga
Sang ibu muda menenangkan diri dengan mengendarai sepeda lampu di alun-alun selatan Yogyakarta. Tak lama seseorang bertuliskan Shinta di Handphonenya mengirim pesan singkat. Suasana menjadi cukup berubah saat pesan singkat itu di respon oleh sang Ibu muda. Semua perjalanan mengelilingi alun-alun selatan dan percakapan lewan pesan singkat itu terasa semu.
View full product details15.000,00
Directed by Jeihan Angga
Wawan, pemuda yang hidup di perantauan, mendapat kabar bahwa sang ibu sakit dan memintanya untuk segera pulang. Dengan berat hati, Wawan terpaksa menuruti.
View full product details15.000,00
Tentang kehidupan mantan narapidana yang memiliki tato di Lapas Banceuy, Bandung dan menceritakan bagaimana kegiatan para pembuat tato di dalam Lapas Banceuy. Narapidana yang memiliki tato bisa menunjukkan posisi mereka di antara rekan-rekannya. Ada stratanya, makin banyak tato makin disegani.
director: Panca Dwinandhika Zen
writer: Panca Dwinandhika Zen
videographer: Aldiansyah Waluyo, Panca Dwinandhika Zen, Rude Billy, Taufik nofrizal
music director: Jonathan Eka Adisaputra, Muhammad Fahri
prison photo: Vincent Rumahloine
graphic designer: Ilham Akbar
subtitle: Tantya Daneswari, Lars Krutak
source: Mang Han, Mang Aloy, Sanggha Perdana, Jerry Pergata, Ibenk Tattoo.
View full product details