35.000,00
Tak ada yang pasti dalam Another Trip to the Moon. Ismail Basbeth dan kawan-kawan mendesain dunia mereka sendiri, dengan realita dan logikanya sendiri pula. Ada gadis-gadis berkostum purba, ada anjing-setengah-manusia, ada UFO melintas sesuka hati. Pada paruh awal film kita mendapati pemandangan kehidupan ala pra-sejarah; insan-insan berburu ikan di sungai, mencari kayu di hutan, masak di api unggun. Pada paruh akhir film kita mengintip potongan-potongan kehidupan domestik dalam sebuah rumah modern dengan aksesoris Jawa; istri melayani suami, suami asyik sendiri, istri merawat anak.
Basbeth sadar betul bahwa sinema adalah realita bentukan—bahwasanya ketika pembuat film merekam subjek yang sangat riil sekalipun, pada akhirnya subjek itu tetap dibingkai dalam perspektif yang pembuat film inginkan. Realita film tidak akan pernah setara dengan realita kita. Realita yang lentur ini memungkinkan penjelajahan estetis seliar-liarnya—legenda nusantara mash up dengan ikon-ikon budaya pop. Alhasil, yang biasa menjadi luar biasa, yang luar biasa menjadi biasa. Another Trip to the moon bisa jadi adalah eksplorasi audiovisual paling imajinatif dalam sepuluh tahun terakhir sinema Indonesia.
DIRECTOR | Ismail Basbeth |
CAST | Tara Basro |
Cornelio Sunny | Ratu Anandita |
Mila Rosinta Totoatmojo | Endang Sukeksi |
PRODUCER | Ismail Basbeth |
Andi Pulung Waluyo | Suryo Adho Wiyogo |
CINEMATOGRAPHY | Satria Kurnianto |
EDITOR | Dwi Agus Purwanto |
15.000,00
Directed by Jeihan Angga
Sang ibu muda menenangkan diri dengan mengendarai sepeda lampu di alun-alun selatan Yogyakarta. Tak lama seseorang bertuliskan Shinta di Handphonenya mengirim pesan singkat. Suasana menjadi cukup berubah saat pesan singkat itu di respon oleh sang Ibu muda. Semua perjalanan mengelilingi alun-alun selatan dan percakapan lewan pesan singkat itu terasa semu.
View full product details