15.000,00
Sypnopsis
An engaged couple is lunching in a cafeteria, and we follow their conversation as they go into minute detail about what needs to be organized for the upcoming wedding. She stabs compulsively at the food on her plate as they discuss the dowry, and he waves around his hands. We learn that in Indonesia's culturally divided society, neither the preparations nor the wedding itself are simple. This is a glimpse into the life of a modern young people struggling with their parents' cultural legacy.
Director
Ismail Basbeth
15.000,00
Synopsis
One day my mother asked me to go home. Once I got there, she asked everybody in our family to choose a governor whose religion is Islam. I refused because I disagree with her logic. But mother kept on telling me to choose one based on religion. As the election day came, I chose not to choose anyone. Has english subtitles.
Directed by Bani Nasution
View full product details35.000,00
Synopsis
A raw, first-person account of the last war in Gaza in the summer of 2014. Mohamed Jabaly, a young man from Gaza City, joins an ambulance crew as war approaches, looking for his place in a country under siege, where at times there seems to be no foreseeable future. While thousands of things are published on the recurring violence in Gaza, the stories behind them remain hidden. Not this one.
Directed
Mohamed Jabaly
View full product details15.000,00
Synopsis
Karso dan Lina kencan secara sembunyi-sembunyi. Ibu karso telah bekerja di sawah milik Ibu Lina. Mereka berharap untuk bisa menikah. Harapan mereka tertambat pada sebuah batu permata. Has english subtitles.
Director
Jeihan Angga
35.000,00
Tak ada yang pasti dalam Another Trip to the Moon. Ismail Basbeth dan kawan-kawan mendesain dunia mereka sendiri, dengan realita dan logikanya sendiri pula. Ada gadis-gadis berkostum purba, ada anjing-setengah-manusia, ada UFO melintas sesuka hati. Pada paruh awal film kita mendapati pemandangan kehidupan ala pra-sejarah; insan-insan berburu ikan di sungai, mencari kayu di hutan, masak di api unggun. Pada paruh akhir film kita mengintip potongan-potongan kehidupan domestik dalam sebuah rumah modern dengan aksesoris Jawa; istri melayani suami, suami asyik sendiri, istri merawat anak.
Basbeth sadar betul bahwa sinema adalah realita bentukan—bahwasanya ketika pembuat film merekam subjek yang sangat riil sekalipun, pada akhirnya subjek itu tetap dibingkai dalam perspektif yang pembuat film inginkan. Realita film tidak akan pernah setara dengan realita kita. Realita yang lentur ini memungkinkan penjelajahan estetis seliar-liarnya—legenda nusantara mash up dengan ikon-ikon budaya pop. Alhasil, yang biasa menjadi luar biasa, yang luar biasa menjadi biasa. Another Trip to the moon bisa jadi adalah eksplorasi audiovisual paling imajinatif dalam sepuluh tahun terakhir sinema Indonesia.
DIRECTOR | Ismail Basbeth |
CAST | Tara Basro |
Cornelio Sunny | Ratu Anandita |
Mila Rosinta Totoatmojo | Endang Sukeksi |
PRODUCER | Ismail Basbeth |
Andi Pulung Waluyo | Suryo Adho Wiyogo |
CINEMATOGRAPHY | Satria Kurnianto |
EDITOR | Dwi Agus Purwanto |
25.000,00
Directed by Darwin Nugraha, Amir Pohan, 77 minutes
Seberapa banyak penghasilan negara dari eksploitasi sumber daya alam yang kembali ke masyarakat sendiri? Seberapa banyak pula penghasilan negara dari pajak yang didedikasikan untuk infrastruktur jaminan sosial? Pertanyaan ini memang klise, tapi karena klise itu artinya pertanyaan-pertanyaan ini masih saja terus ditanyakan dari tahun ke tahun, dari rezim ke rezim. Ayam Mati di Lumbung Padi hadir pula dengan pertanyaan serupa, terkait dengan polemik harian yang dihadapi warga Blora, tanah yang akrab dengan minyak dan korporat multinasional.
Jawabannya sama juga: entah. Sepanjang film kita melihat penghisapan ekonomi besar-besaran terhadap para kelas pekerja di Blora. Mereka cari pekerjaan harus mengais, cari layanan kesehatan harus mengemis, sementara itu para caleg dan capres enak saja cari suara dengan janji-janji manis. Tidak jarang pula para kelas pekerja itu dijadikan bagian dari kampanye. Ayam Mati di Lumbung Padi secara teknis memang tidak tampak ambisius, tapi tidak banyak dokumenter Indonesia yang mampu dengan lugas mengartikulasikan realita ekonomi yang dihadapi oleh kelas pekerja nusantara. Ayam Mati di Lumbung Padi adalah satu dari sedikit film itu.
DIRECTOR Dawrin Nugraha | CO-PRODUCER Darwin Nugraha |
CO-DIRECTOR Amir Pohan | RESEARCHER Elva Laily |
FIELD DIRECTOR Elva Laily | CAMERA PERSON Elva Laily |
EXECUTIVE PRODUCER Amir Pohan | EDITOR Darwin Nugraha |
FIELD ASSISTANT Indra Purnama |
35.000,00
BISING: noise and experimental music in Indonesia
Indonesia has the largest scene of extreme and independent music scene in South-East Asia. This documentary gives an extensive overview with numerous bands, artists and speakers, all from Jakarta, Bandung, Bekasi, Yogyakarta, and Tokyo, who freely talk about their own definitions and approaches to noise music.
Director: Adythia Utama
Co-Director: Riar Rizaldi
Producer: Danif Pradana
Production Year: 2014
View full product details15.000,00
Tentang kehidupan mantan narapidana yang memiliki tato di Lapas Banceuy, Bandung dan menceritakan bagaimana kegiatan para pembuat tato di dalam Lapas Banceuy. Narapidana yang memiliki tato bisa menunjukkan posisi mereka di antara rekan-rekannya. Ada stratanya, makin banyak tato makin disegani.
director: Panca Dwinandhika Zen
writer: Panca Dwinandhika Zen
videographer: Aldiansyah Waluyo, Panca Dwinandhika Zen, Rude Billy, Taufik nofrizal
music director: Jonathan Eka Adisaputra, Muhammad Fahri
prison photo: Vincent Rumahloine
graphic designer: Ilham Akbar
subtitle: Tantya Daneswari, Lars Krutak
source: Mang Han, Mang Aloy, Sanggha Perdana, Jerry Pergata, Ibenk Tattoo.
View full product details
10.000,00
Directed by Tunggul Banjaransari
22m, 2013
Kota Solo menjadi tempat bertemu sekelompok orang Jepang yang sedang mengunjungi keluarga jauhnya di Indonesia. Dua kelompok orang tersebut tidak saling mengerti bahasa satu sama lainnya. Penghubung mereka hanyalah seorang pria Jawa yang mampu berbahasa Jepang dan sebuah kamera. Visual minimalis dan konsep perekaman sebuah reuni dari orang-orang yang sebelumnya hanya kenal melalui cerita verbal tanpa pernah bertemu sebelumnya.
View full product details10.000,00
directed by Myrna Paramitha Pohan, 16 minutes
SYNOPSIS
This film is about the daily routines of a Javanese married woman. In Java, young women are being prepped before marriage to be good and devoted wife. They are being sent to higher education by their parent not to make a career for them selves, but to eventually find a partner with a higher status and education who can provide for them in every way. The wife is expected to be devoted and serve her husband
FESTIVAL
CAST-CREW
DIRECTOR Myrna Paramita Pohan | FIRST ASSISTANT DIRECTOR Ismail Basbeth | FIRST ASSISTANCE CAMERA Antomac |
PRODUCER Myrna Paramita Pohan |
SECOND ASSISTANT DIRECTOR Ladya Cheryl |
SECOND ASSISTANT CAMERA Sunavlis |
EXECUTIVE PRODUCER Amir Pohan | ART DIRECTOR Rita Yossy | SCRIPT CONTINUITY Azizzah Imam |
WRITERS Myrna Paramita Pohan, Ladya Cheryl | LINE PRODUCER Lyza Basbeth | CAST |
DIRECTOR OF PHOTOGRAPHY Amir Pohan | SOUND RECORDING Tommy Fahrizal | Putri Ayudya |
EDITOR Amir Pohan |
COLOURIST Amir Pohan, Rivai Chen |
Aryadilla Yarosairy |
15.000,00
Directed by Khusnul Khitam
Berkisah tentang penagih hutang yang juga memiliki hutang. Kondisi yang dilematis terjadi pada diri Sugeng seorang Debt Collector dimana batinnya sangat bisa merasakan sulitnya mendapatkan uang untuk membayar hutangnya, sementara setiap hari ia harus menagih hutang kepada orang-orang yang ia tahu kehidupannya lebih sulit darinya. Jiwa manusianya berontak. Namun apa yang bisa dilakukan?
Kebanyakan kita saat ini berpikir hal yang sama tidak ada yang bisa dilakukan sebab kehidupan memang seperti ini. Banyak dari kita menyerah oleh realitas keseharian dan mengorbankan perasaan batin kita sebagai manusia untuk peduli kepada orang lain. Sugengpun mengalami kondisi yang sama, namun aktifitas kesehariannya sebagai Debt Collector bukan membuat hatinya kian mengeras justru sebaliknya setiap malam ia gelisah.
Jiwa kemanusiaan sugeng berontak sampai dititik tertentu, ia memutuskan untuk melakukan sesuatu meskipun itu merugikan dirinya sendiri, ia tak lagi berpikir untung rugi sebab hidup adalah anugerah Tuhan bukan pasar bukan juga belantara yang penuh kekerasan. Sugeng memandang hidup sebagai berkah maka dirinya pun harus mampu menjadi bagian dari keberkahan itu. Hal yang tidak masuk akal dilakukannya, memberi tanpa mengharapkan keuntungan hanya demi menuntaskan kegelisahan batinnya.
Kisah unik ini diramu dengan apik sehingga penonton akan merinding saat moment-moment penting. Sugeng tokoh yang dihadirkan penuh kesadaran namun mampu hadir sebagai figure manusia yang penuh dengan keikhlasan.
FIlm produksi Lookout Pictures Indonesia, 2010.
FIlm Terbaik Festival FIlm Independent TVRI 2010
Best Screenplay Balinale International Film FEstival 2010
Official Selection Balinale International Film Festival 2010
Ide Cerita Terbaik Malang Film Festival 2010
Official Selection Australia Film FEstival 2010
Nominasi FIlm Pendek Terbaik FFI 2012
View full product details15.000,00
Synopsis
Film ini menggunakan teknik one shot seadanya dengan mengandalkan kepercayaan yang tinggi tiap divisi, dan situasi. Total take dilakukan 5 kali selepas jam 3 sore sampai jam 5 sore di kampung Laweyan.
Director
Bani Nasution
10.000,00
Directed by Amir Pohan, 14 min
A story about a man who is assigned the task of logging countless VHS videotapes by a mysterious stranger. during the duration of his work he meets all sorts of characters, a panda, lost robots and a beautiful girl.
View full product details15.000,00
Synopsis
Komunitas pemancing ikan hampala Yogyakarta mengadakan turnamen memancing online dengan cara mengunggah foto dan video pelepasan kembali ikan hasil tangkapan ke grup facebook Hampala Catch and Release Club. Lomba online ini bagian dari kampanye untuk menjaga populasi ikan hampala dialam liar dengan cara mengajak pemancing untuk memberi contoh kepada pemancing lain melalui kegiatan catch and release. No english subtitles.
Director
Herman Ajah
25.000,00
In the past Indonesia used to be ruled by mighty Kingdoms that relied on farming and fishing. Those days are over. The amount of farmers diminishes by 100.000 people every year. This film is about two sets of different people who have the same goal. One isabout a female sound recordist who is working on a documentary about hidden pyramids in the Java countryside and in her spare time she is recording sounds of nature. The other is a group of people who are Guerrilla Gardeners, Urban Farmers, who try to bring back a piece of nature into the concrete jungle of Jakarta.
CREW: Amir Pohan : Director & Producer Myrna paramita: Co-Producer Amir Pohan: Cinematography Darwin Nugraha: Assistant Cinematography Tommy Fahrizal: Sound Rita Yossy : Art Director |
CAST: Ladya Cheryl Tara Basro Ismail Basbeth Ralmond Karundeng Putri Ayudya |
View full product details
15.000,00
Directed by Jeihan Angga
Seorang remaja laki-laki yang sering berbuat nakal di sekolah, tidak disiplin dan tidak merasa punya tanggung jawab sebagai siswa dan anak. Suatu hari dia bertemu siswi pengibar bendera. Dia kagum pada siswi tersebut. Namun karena kecerobohannya, dia mengotori bendera yang hendak digunakan untuk upacara.
View full product details10.000,00
directed by Ucup, 5 minutes
SYNOPSIS
This film evokes a feeling of the incredible energy that is released when young supporters of the soccer club Persija Jakarta meet each other. Within those five minutes, he also provides a conclusive explanation for their behavior (making it a political film, too) and the most beautiful supporters' yell ever recorded on film.
FESTIVAL
CAST-CREW
DIRECTOR Andibachtiar Yusuf |
PRODUCER Lulu Ratna |
STORY Amir Pohan |
PRODUCER Andibachtiar Yusuf, |
Amir Pohan |
PHOTOGRAPHY Andibachtiar Yusuf, Oncel J Karmandito |
EDITOR Amir Pohan |
35.000,00
Synopsis
Chicago. A man has been innocently imprisoned. All claims have been rejected. He is condemned to life sentence. His only chance: a handful of law students. At the Northwestern University of Chicago, several groups of students are working on cases that even top American lawyers don't dare to tackle: cases of innocence without DNA proof. Legal exercises with real peoples' lives. Th exciting search for clues in the gangland of Chicago is frustrating and dangerous. And still, sometimes the young people manage to free the detainees that they have taken on - but not always.
Director
Axel Breuer
View full product details15.000,00
Directed by Ismail Basbeth
Ramlan kebingungan ketika mendapati beberapa wanita dalam kamarnya saat bangun tidur. Semua terlihat aneh dan janggal. Mungkinkah Ramlan menemukan penyebab kejadian ini?
View full product details35.000,00
Synopsis
Ida is a young Norwegian woman, struggling with a very turbulent emotional life caused by emotionally unstable personality disorder (borderline). For the last eight years, Ida has kept a video diary in order to ease her mind and structure her thoughts. In her diary we get a unique insight into a world of fear and anxiety, but also precious moments of everyday victories and self-°©‐discovery. Most importantly we get to witness her powerful struggle towards self‐acceptance and a genuine appreciation of life. Ida’s Diary is a Eilm about hope, about Einding your own identity and daring to live.
Director
AUGUST BAUGSTØ HANSSEN
View full product details15.000,00
A documentary about two Moslem students who study in Catholic school. They offer their views on their country, Indonesia, and its majority religion: Islam.
*(Indonesia is the most populous Muslim country, home to 207 million Muslims - 36 million more than Pakistan)
View full product details
15.000,00
Sebuah perselingkuhan yang diawali dengan ribetnya mencari alasan. Lagu-lagu Jawa bernuansa sensual membuat pasangan Ning dan Mur makin ragu-ragu menyatakan hasrat. Lalu hujan.
15.000,00
Synopsis
Di sebuah kampung, orang-orang bertarung mencari peruntungan.
Director
Bani Nasution